Ketika Kakak-Adik Khitan Bareng

     Libur telah tiba. Kalau anak-anak lain udah siap-siap piknik, Yudha, si kelas 5 SD ini, malah bersiap khitan. Yudha memang sudah sangat ingin dikhitan, mengingat saudara dan teman-teman sebayanya sudah banyak yang khitan. Nah adiknya, Altaf,  yang baru kelas 1 SD ternyata juga mau dikhitan. Mau barengan sama kakaknya. Niatnya bulat. Meski digodain mau dibelikan mainan pas kakaknya khitan, dia tetap nggak mau. Pokoknya mau khitan bareng kakak. Baiklaaah!!
Saya hanya kebayang aja sih repotnya nanti merawat dua jagoan yang habis khitan,  sambil jagain si bungsu yang masih batita.
Tapi oke deh. Anak maunya begitu, dan nggak ada salahnya juga kan mereka sunat bareng. Mungkin malah mereka berdua bisa curhat-curhatan soal khitannya..hehe...

     
       

       
          Hari H, anak-anak memakai baju yang sama, sengaja saya siapkan sih biar makin kompak..hehe... Bawa tas ransel yang isinya air putih dan snack, siapa tau nunggu lama kan? Plus bawa sarung juga untuk dipakai nanti seusai dikhitan. Kakak-adik itu berangkat ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk sunat, diantar sama ayahnya, dan dua eyang kakungnya. Saya nggak ikut karena jagain si bungsu di rumah. Dan dua jagoan itu juga nggak masalah nggak dianter sama saya. Mereka berangkat pukul 09.00 WIB. Yudha dapat antrian nomer 6, Altaf nomer 7. Jadi si kakak duluan yang dikhitan, baru kemudian adiknya.
Lalu mereka pulang sampai rumah sekitar pukul 14an. Penasaran dong saya, seperti apa ekspresi anak-anak ini pasca sunat. Ternyata mereka fine-fine aja. Turun dari mobil juga cengar-cengir berdua. Hanya memang setelahnya, beberapa waktu kemudian mereka meringis sih, karena mungkin biusnya habis. Apalagi si adik..wah..nangis..minta dipijitin, minta didongengin biar bisa tidur..minta ini minta itu.

     "Bu, kok gini rasanya.."
     "Bu, apa bakal kayak gini selamanya.."

Kasihan sih...tapi kan emang ini udah jadi tekadnya kan, sunat bareng kakak. Untung dibawain obat anti nyeri. Iya. Memang obat-obatan yang dibawakan pulang ada obat anti nyeri, antibiotik dan salep.

   

     
Nah bagaimana perawatan pasca sunat?
1. Dijaga kebersihannya, anteng di tempat tidur aja, nggak boleh banyak gerak.
2. Tidak boleh kena air dulu. O ya...mereka tidak diperban sih. Dibiarkan terbuka aja
3. Minum obat sesuai petunjuk
4. Setiap pagi dan malam dioleskan salep
5. Sebenarnya dokter bilang sih setelah 3 hari bisa berendam air hangat, tapi anak-anak belum siap. Jadi mandinya juga masih di lap
6. Untuk makanan yang dikonsumsi sih nggak ada pantangan.
7. Untuk tempat lain mungkin ada jadwal kontrol, tapi ini nggak ada, jadi ya tetap melakukan perawatan seperti di atas.

Hari ke-14 mereka sudah jalan-jalan ke pantai, diajak tantenya liburan sebelum masuk kembali ke sekolah. Selama 14 hari itu sih mereka di rumah beraktivitas biasa.
Syukur Alhamdulillah, saat Senin kemarin mereka mulai masuk sekolah lagi, mereka udah biasa.

Begitulah. Pengalaman khitan dua anak-anak saya yang minta bareng. Seperti apa dan bagaimana reaksi serta seberapa cepat sembuhnya, tergantung juga ke anaknya masing-masing. Jadi mungkin anak yang satu beda dengan anak yang lain.

Pokoknya alhamdulillah deh, semua sudah terlewati, khitan dan berbagai dramanya.
Semoga tambah rajin sholatnya ya, nak...makin sholeh dan bertumbuh menjadi orang yang bertakwa. Aamiin.
   



Posting Komentar

0 Komentar